[Ngaji Balaghah Hadits Nabawi] Irfan Abu Naveed Salah satu hadits yang menggambarkan keutamaan menangis karena takut atas siksa Allah adalah hadits yang dinukil dalam Min Muqawwimât al-Nafsiyyah al-Islâmiyyah sebagai berikut: «لَا يَلِجُ النَّارَ مَنْ بَكَى مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ حَتَّى يَعُودَ اللَّبَنُ فِي الضَّرْعِ، وَلَا يَجْتَمِعَ عَلَى عَبْدٍ غُبَارٌ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَدُخَانُ جَهَنَّمَ» “Tidak akan masuk neraka seorang yang menangis karena takut kepada Allah hingga air susu kembali lagi ke tempatnya. Dan tidak akan berkumpul debu perang di jalan Allah dengan asap jahannam.” (HR. Al-Tirmidzi. Abu Isa berkata: “Hadits ini hasan shah î h” ) Menariknya, hadits ini dalam perspektif ilmu balaghah mengandung ungkapan cantik, nyastra, yang menggambarkan kecerdasan Rasulullah ﷺ mencakup kecerdasan linguistik ( fashîh balîgh ). Ketika menjelaskan hadits ini, Al-Mulla Ali al-Qari (w. 1014 H) menuturkan: (حَتَّى يَعُودَ اللَّبَنُ فِي الضَّرْعِ) : هَذَا مِنْ بَابِ التَّعْلِي
Penulis & Peneliti Kajian Tafsir & Balaghah al-Qur'an & al-Hadits