Fir'aun
itu hancur tatkala berada di puncak-puncaknya kejayaan, dimana ia berani
mengklaim:
فَقَالَ أَنَا رَبُّكُمُ الْأَعْلَى
"Fir’aun
berkata, “Aku adalah rabb kalian yang paling tinggi." (QS. Al-Nazi’at [79]: 24).
Itu
ia ungkapkan, menurut Tafsir al-Jalalayn, 40 tahun setelah ia mengikrarkan
"مَا عَلِمْتُ لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ
غَيْرِي":
وَقَالَ فِرْعَوْنُ يَآأَيُّهَا الْمَلأُ مَاعَلِمْتُ لَكُم
مِّنْ إِلَهٍ غَيْرِي فَأَوْقِدْ لِي يَاهَامَانُ عَلَى الطِّينِ فَاجْعَل لِّي
صَرْحًا لَّعَلِّي أَطَّلِعُ إِلَى إِلَهِ مُوسَى وَإِنِّي لأَظُنُّهُ مِنَ
الْكَاذِبِينَ
“Dan
berkata Fir’aun: “Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain
aku. Maka bakarlah hai Haman untukku tanah liat kemudian buatkanlah untukku
bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya
aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang-orang pendusta”.” (QS. Al Qashash [28]: 38)
Dalam
kitab Tafsir al-Jalalayn disebutkan:
{فقال أنا ربكم الأعلى} لا رب فوقي {فأخذه
الله} أهلكه بالغرق {نكال} عقوبة {الآخرة} أي هذه الكلمة {والأولى} أي قوله قبلها
ما علمت لكم من إله غيري وكان بينهما أربعون سنة
"(Seraya)
berkata: "Akulah (Fir'aun) tuhanmu yang paling tinggi." yakni tidak
ada tuhan lagi di atasku (Maka Allah mengazabnya) yakni membinasakannya dengan
penenggelaman (azab) siksaan (akhirat) akibat pernyataan ini (yang pertama)
yakni perkataan Fir'aun sebelumnya: bahwa ia tidak mengakui adanya tuhan selain
dirinya dimana jarak antara dua pernyataan tersebut adalah empat puluh
tahun."
Memprihatinkannya,
sosok Haman, sebagai arsitektur infrastruktur Fir'aun, menyokong ketakaburan
Fir'aun dan upaya tipu dayanya, untuk membangun stigma negatif kepada pengemban
dakwah, Nabi Musa a.s. dan Nabi Harun a.s. sebagai pendusta:
وَقَالَ فِرْعَوْنُ يَا هَامَانُ ابْنِ لِي صَرْحًا لَعَلِّي
أَبْلُغُ الْأَسْبَابَ {٣٦} أَسْبَابَ السَّمَاوَاتِ فَأَطَّلِعَ إِلَىٰ إِلَٰهِ
مُوسَىٰ وَإِنِّي لَأَظُنُّهُ كَاذِبًا ۚ
وَكَذَٰلِكَ زُيِّنَ لِفِرْعَوْنَ سُوءُ عَمَلِهِ وَصُدَّ عَنِ السَّبِيلِ ۚ
وَمَا كَيْدُ فِرْعَوْنَ إِلَّا فِي تَبَابٍ {٣٧}
“Dan
berkatalah Fir'aun: "Hai Haman, buatkanlah bagiku sebuah bangunan yang
tinggi supaya aku sampai ke pintu-pintu, (yaitu) pintu-pintu langit, supaya aku
dapat melihat Tuhan Musa dan sesungguhnya aku memandangnya seorang
pendusta." Demikianlah dijadikan Fir'aun memandang baik perbuatan yang
buruk itu, dan dia dihalangi dari jalan (yang benar); dan tipu daya Fir'aun itu
tidak lain hanyalah membawa kerugian.”
(QS. Al Mu’min [40]: 36-37)
Sehingga
pantas jika mereka dihinakan sehina-hinanya, ditenggelamkan di dasar lautan,
permukaan bumi paling rendah:
وَإِذْ فَرَقْنَا بِكُمُ الْبَحْرَ فَأَنْجَيْنَاكُمْ
وَأَغْرَقْنَا آلَ فِرْعَوْنَ وَأَنْتُمْ تَنْظُرُونَ
"Dan
(ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan kamu dan Kami
tenggelamkan (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri
menyaksikan."
(QS. Al-Baqarah [2]: 50)
كَدَأْبِ آلِ فِرْعَوْنَ ۙ
وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۚ
كَذَّبُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ فَأَهْلَكْنَاهُمْ بِذُنُوبِهِمْ وَأَغْرَقْنَا آلَ
فِرْعَوْنَ ۚ
وَكُلٌّ كَانُوا ظَالِمِينَ
"(keadaan
mereka) serupa dengan keadaan Fir'aun dan pengikut-pengikutnya serta
orang-orang yang sebelumnya. Mereka mendustakan ayat-ayat Tuhannya maka Kami
membinasakan mereka disebabkan dosa-dosanya dan Kami tenggelamkan Fir'aun dan
pengikut-pengikutnya; dan kesemuanya adalah orang-orang yang zalim." (QS. Al-Anfal [8]: 54)
والعياذ بالله
والله المستعان
نسأل الله العافية والسلامة
Comments
Post a Comment