Pertanyaan Kata 'inda pada kalimat 'inda sulthân[in] jâ'ir[in] , dalam hadits afdhal al-jihâd apakah berkonotasi empat mata, yakni dihadapan penguasa empat mata saja? Yakni menyoal hadits ini, Rasulullah Saw. bersabda: «أَفْضَلُ الْجِهَادِ كَلِمَةُ حَقٍّ عِنْدَ سُلْطَانٍ جَائِرٍ» “Sebaik-baik jihad adalah perkataan yang benar pada pemimpin yang zhalim.” (HR. Al-Hakim, al-Tirmidzi, Ibn Majah, Abu Dawud, al-Thabrani, al-Baihaqi) Ada pertanyaan menarik dari persepektif bahasa: "Kata 'inda sulthon' dipahami lain oleh sebagian orang yang justru melarang aktivitas mengoreksi penguasa di depan umum, mohon dijelaskan ustadz... ” Jawaban Pertama, Kesimpulan tersebut bisa dinilai sebagai kesimpulan prematur, mengingat kesimpulan tersebut bertolak belakang dengan riwayat-riwayat yang menjadi argumentasi kokoh kebolehan mengoreksi penguasa zhalim secara terbuka, mencakup keteladanan Rasulullah Saw dan para sahabatnya. Selengkapnya silahkan d
Penulis & Peneliti Kajian Tafsir & Balaghah al-Qur'an & al-Hadits