Oleh: Irfan Abu Naveed al-Atsari, M.Pd.I (Pengajar Bahasa Arab, Pengisi Kajian Rutin Tafsir & Balaghah Al-Qur’an di KPP Cianjur) Al-Sunnah: Mengandung Bahasa Arab yang Unggul dengan Jawâmi’ al-Kalim Rasulullah – shallaLlâhu ’alayhi wa sallam - dikenal dengan kefasihan berbahasa, sehingga a pa yang disampaikan Rasulullah – shallaLlâhu ’alayhi wa sallam - dalam hadits-haditsnya, mengandung jawâmi’ al-kalim, dari Abu Hurairah r.a. , Rasulullah – shallaLlâhu ’alayhi wa sallam - bersabda: « بُعِثْتُ بِجَوَامِعِ الْكَلِمِ، وَنُصِرْتُ بِالرُّعْبِ، وَبَيْنَا أَنَا نَائِمٌ أُتِيتُ بِمَفَاتِيحِ خَزَائِنِ الأَرْضِ، فَوُضِعَتْ فِي يَدَيَّ » “Aku diutus dengan jawâmi’ al-kalim, dan ditolong dengan adanya rasa takut (pada musuh), dan ketika aku tertidur didatangkan kepadaku kunci-kunci pembendaharaan bumi, dan diletakkan pada kedua tanganku.” (HR. Muslim, al-Bukhari dll) [1] Yang dimaksud dengan jawâmi’ al-kalim bahwa Allah mengumpulkan bagi beliau – shallaLlâhu ’alay
Penulis & Peneliti Kajian Tafsir & Balaghah al-Qur'an & al-Hadits