Oleh: Irfan Abu Naveed al-Atsari, M.Pd.I Dipresentasikan Oleh: Rudi [1] B endera dan panji, menempati posisi yang agung sebagai simbol suatu negara, begitu pula bagi Rasulullah – shallaLlâhu ’alayhi wa sallam -, sebagai pemimpin Negara Islam pertama di Madinah al-Munawwarah. Hal itu dibuktikan dalil-dalil al-sunnah dan atsar, dirinci penjelasan para ulama mu’tabar, mengulas bendera dan panji yang dijuluki al-liwâ’ dan al-râyah , berikut karakteristik, kedudukan dan fungsinya yang istimewa. Di sisi lain, saat ini kaum Muslim dihadapkan pada upaya mungkar, stigmatisasi negatif dan kriminalisasi panji al-liwâ’ dan al-râyah dan para pengembannya, bagaimana mendudukkan al-liwâ’ dan al-râyah sebagaimana Rasulullah – shallaLlâhu ’alayhi wa sallam - dan para sahabat bersikap? A. Pengertian dan Karakteristik Al-Liwâ’ & Al-Râyah A l-liwâ’ dan al-râyah merupakan nama untuk bendera dan panji Rasulullah – shallaLlâhu ’alayhi wa sallam -. Secara bahasa, keduan
Penulis & Peneliti Kajian Tafsir & Balaghah al-Qur'an & al-Hadits