Oleh: Irfan Abu Naveed
A.
Antara Analisa Sederhana, Analisa "Peramal" & Analisa Mendalam
Melihat berbagai isu yg berkembang pasca bom
thamrin, kita menyaksikan analisa dangkal, analisa yg dipaksakan ala
"peramal pendusta" dan analisa mendalam.
Pertama, Jika analisa hanya sampai pada pembahasan bahwa pelakunya adalah golongan
bermanhaj takfiri/khawarij lalu sibuk mengulasnya dan tak melihat serta tidak
mengungkap berbagai sisinya yang dibutuhkan oleh umat, maka ia analisa yang
dangkal, mengapa disebut dangkal? Karena hanya melihat apa yang dipermukaan,
masalahnya jika apa yang tampak dipermukaan ini merupakan desain musuh-musuh
Islam yang menciptakan isu terorisme dengan kepentingan jahat terhadap Islam.
Dan karena ia tidak melihat dan menganalisa keseluruhan peristiwa-peristiwa terkait dan
bukti-bukti rinci penguat analisa yang mampu mengungkap dalang di balik isu
terorisme yg sejak awal dimunculkan musuh-musuh islam.
Yang lebih ironi jika sebagian dari kaum muslimin
pada kasus pertama ini bahkan bisa duduk bermajelis saling menguatkan opini
dengan pihak yang berkepentingan dalam isu terorisme, seperti yang sudah-sudah
mengundang kontroversial dan dimanfaatkan dalam proyek deradikalisasi.
Hati-hati, apa yang tampak dalam pandangan mata,
terkadang bagian dari tipu daya Iblis dan syaithan yang nyata:
{قَالَ رَبِّ بِمَا
أَغْوَيْتَنِي لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ}
“Wahai Rabb, oleh sebab Engkau
memutuskan bahwa aku tersesat, maka sungguh bahwa aku akan menghiasi
(perbuatan) buruk mereka di muka bumi, dan sungguh aku akan menyesatkan mereka
semuanya.” (QS. Al-Hijr [15]: 39)
Allah
menginformasikan dalam ayat ini bahwa Iblis mengungkapkan berbagai pernyataan
visi misi kejinya dengan kata-kata yang diperkuat, yakni menggunakan لام الابتداء ونون التوكيد
yaitu penegasan-penegasan yang memberi arti sangat serius dan menuntut
keseriusan. Dimana dalam ilmu
balaghah dua bentuk penegasan ini menafikan adanya keraguan dan pengingkaran
atas kebenaran informasi di dalamnya.[1]
Al-Hafizh Ibn al-Jawzi –rahimahullâh-
menegaskan: “Maka wajib bagi orang yang berakal untuk mawas diri terhadap
musuh yang satu ini (Iblis, syaithan-pen.) yang telah menyatakan permusuhannya
semenjak masa Adam a.s. dan ia bersungguh-sungguh mengerahkan segenap waktunya,
jiwanya untuk merusak Bani Adam dan Allah telah memperingatkan kita darinya.”[2]
Kedua, Analisa yang
dipaksakan yang terlihat dari pola opini yang hendak dibentuk sesuai
kepentingan musuh-musuh islam sehingga sang 'analis' berperan bak wayang,
kadang saking semangatnya ia lupa bahwa setiap kata-kata dan gerak-gerik
komunikasinya menelanjangi dirinya. Bahkan seperti peramal pendusta, yang bicara tanpa data dan fakta namun
seakan yakin dengan apa yang diucapkannya.
Sesungguhnya mereka hendak
memadamkan cahaya Allah, namun yakinlah bahwa upaya mereka tidak akan pernah
berhasil!
{يُرِيدُونَ لِيُطْفِئُوا
نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَاللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ}
“Mereka ingin memadamkan cahaya
Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan
cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya.” (QS. Al-Shaff [61]: 8)
Ketiga, Ada pula yang mampu menganalisa secara mendalam, melihat berbagai
peristiwa secara keseluruhan sebagai rangkaian terkait dari grand project isu
terorisme yang sejak awal dimunculkan musuh-musuh Islam -kaum kuffâr
yang nyata-nyata memerangi Islam didukung boneka-bonekanya- dan ini yang mesti
dimiliki setiap da'i sebagai bekal menyelamatkan umat ini dari upaya
musuh-musuh Islam yang berupaya memadamkan cahaya Dînullâh ini dengan menstigma
negatif ajarannya dan dari opini berbahaya dari isu terorisme ini.
Maka memahaminya menjadi penting, sebagaimana
dikatakan sya’ir yang dinukil Imam al-Ghazali (w. 505 H) dalam Ihyâ’ ’Ulûm al-Dîn (I/77):
عرفتُ الشرّ لا للشرّ * لكن لتوقيه
ومن لا يعرف الشرّ * من الناس يقع فيه
“Aku mengetahui keburukan bukan untuk keburukan #
Melainkan untuk menghindarkan diri darinya.”
“Dan barangsiapa tidak mengetahui keburukan # Di antara
manusia maka akan terjerumus ke dalamnya.”
Dan sesungguhnya para da'i yang ikhlas ini takkan
mudah terpedaya! Maha benar Allah dengan segala firman-Nya:
{وَمَكَرُوا وَمَكَرَ اللَّهُ ۖ
وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ}
“Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan
Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.” (QS. Âli Imrân [3]: 54)
B. Standar Ganda: Antara
Bom Thamrin dan 23.144 Bom Amerika Ke Negeri-Negeri Kaum Muslimin
Penting untuk kami ingatkan, bahwa Isu terorisme
dari awal kemunculannya terutama sejak kejadian 9/11 tragedi WTC itu by design,
hingga banyak ahli analisis di AS sendiri yg membongkar makar tsb siapa
dalangnya? Menurut mereka justru "musuh-musuh Islam itu sendiri" yang
menciptakan isu terorisme, tak ada kaitan sama sekali dengan Islam dan kaum
muslimin.
Dan sesuatu yang diciptakan by design itu akan
dipelihara sesuai dengan target-targetnya, waspada banyak pihak berkepentingan
atas isu terorisme ini, saya melihatnya bagian dari tipu daya massif
musuh-musuh Islam untuk menstigma negatif ajaran Islam. Apa yang mereka lakukan
sebenarnya menggambarkan dari apa yang Allah firmankan:
{قَدْ
بَدَتِ الْبَغْضَاءُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ}
“Sungguh telah nyata kebencian
dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih
besar lagi.” (QS. Aali Imraan [3]: 118)
Di sisi lain
jangan lupa bahwa selama tahun 2015 saja, AS telah melemparkan sekitar 23.144
BOM ke negeri-negeri kaum muslimin, jika 1 atau 2 bom saja disebut oleh mereka
"terorisme", lalu angka 23.144 ini apa ya?! Link Berita: U.S. Dropped 23,144 Bombs on Muslim-Majority Countries in 2015
Allah al-Musta'än, hati-hati dan tetap waspada atas ledakan isu yaa
ikhwah, bahkan lebih jauh lagi pengalihan isu!
C. Pernyataan Hizbut Tahrir Indonesia Mengutuk Bom Thamrin
Pernyataan Hizbut Tahrir Indonesia
Mengutuk Bom Thamrin
NO: 280 14 Januari 2016 /04 Rabiul Akhir 1437 H
- Mengutuk dengan keras pelaku peledakan dan serangan itu sebagai tindakan dzalim luar biasa. syariat Islam dengan tegas melarang siapapun dengan motif apapun membunuh dirinya sendiri, membunuh orang tanpa haq, merusak milik pribadi dan fasilitas milik umum, apalagi bila tindakan itu menimbulkan korban dan ketakutan yang meluas.
- Menyerukan kepada semua pihak, khususnya kepolisian dan media massa, untuk bersikap hati-hati menanggapi spekulasi yang mengaitkan bom Thamrin itu dengan kelompok, gerakan atau organisasi Islam. Dari sekian kemungkinan, bisa saja peledakan bom itu sengaja dilakukan oleh orang atau kelompok, atau bahkan negara tertentu untuk mengacaukan masyarakat dan negara ini demi kepentingan politik dan ekonomi mereka sambil mendiskreditkan organisasi Islam dan kegiatan dakwahnya, serta melakukan rekayasa sistematis dan provokasi keji untuk terus menyudutkan negara Indonesia sebagai sarang terorisme.
- Meminta kepada pihak kepolisian untuk segera menangkap pelaku dan dalang peledakan dan serangan, serta mengungkap motif dibalik tindakan itu. Hanya dengan cara ini saja segala macam spekulasi yang bisa menimbulkan keresahan di tengah masyarakat bisa dihentikan.
- Menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk tetap teguh, sabar dan istiqamah dalam perjuangan demi terwujudnya kehidupan Islami melalu tegaknya syariah dan Khilafah. Tidak gentar terhadap setiap tantangan, hambatan dan ancaman hingga cita-cita mulia itu benar-benar terwujud.
Comments
Post a Comment