Oleh: Irfan Abu Naveed, M.Pd.I [1] Disampaikan dalam acara kajian tafsir tematik di KPP Cianjur, Desember 2016 Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ {١} اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ {٢} الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ {٣} مالِكِ يَوْمِ الدِّينِ {٤} إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ {٥} اهْدِنَا الصِّراطَ الْمُسْتَقِيمَ {٦} صِراطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلا الضَّالِّينَ {٧} “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, yang menguasai di hari Pembalasan, hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan, Tunjukilah Kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” (QS. Al-Fâti h ah [1]: 1-7) Pertama, Pengantar Mengenal QS. Al-Fatih
Penulis & Peneliti Kajian Tafsir & Balaghah al-Qur'an & al-Hadits