Irfan Abu Naveed K eimanan membuahkan sikap tegas menunjukkan kemuliaan Islam di atas kebatilan dan pengembannya, hingga sinarnya mampu menyinari gelapnya jalan-jalan kebatilan yang menjerumuskan manusia ke dalam lembah kehinaan. Bukankah Allah menurunkan risalah Islam untuk dimenangkan atas seluruh agama? Bukankah baginda Rasulullah Saw dan para sahabat pantang mundur memenangkan Islam? هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَىٰ وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ {٩} “ Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang musyrik membenci.” (QS. Al-Shaff [61]: 9) Kata kerja arsala, jelas berkaitan dengan tanggung jawab mengemban risalah, mengunggulkan kebenaran Islam di atas segala bentuk kebatilan. Sebaliknya, lemah terhadap kebatilan adalah kemungkaran, berujung menyamarkan kebenaran yang terang benderang ba
Irfan Abu Naveed, M.Pd.I. [Peneliti Balaghah Al-Qur’an & Hadits Nabawi] Momentum lahirnya Rasulullah Saw ke muka bumi, bukan sekedar lahirnya anak keturunan Adam a.s., melainkan momentum menuju lahirnya risalah unggul yang diemban para pemenang, risalah yang wajib dimenangkan atas seluruh agama dan keyakinan: هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَىٰ وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ {٩} “ Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang musyrik membenci. ” (QS. Al-Shaff [61]: 9) Allah ’Azza wa Jalla ketika memperkenalkan Din-Nya menegaskan li yuzhhirahu ‘alâ al-d î n kullihi, diawali huruf lâm al-ta’l î l menjadi penanda hikmah turunnya risalah Islam sebagai petunjuk dan satu-satunya Din yang benar, hadir untuk diunggulkan atas seluruh agama (tanpa pengecualian). Al-Syaikh Muhammad ’Ali al-Shabuni menukil maq â